Friday 9 October 2015

yakinlah pada Dia

'Ini aku' by dahuq95
Aku sedang berlari
jauh dari semua kenyataan hati
Bukan kerna aku bodoh
bukan juga kerna aku takut
tidak pula kerna aku tidak mahu
dilukai.

Memang benar
ada yang berkata bahwa
dia harus kau cari
cinta harus kau putik
ya.

Namun tidak pernah aku terfikir
untuk mencoba
Detik hati itu pernah
berkata mahu,
Aku dahaga.

Namun azam tidak pernah ada
Detik hati itu hilang,
detik yang lain hadir
menyadarkan aku
dari lalinya tidur
membuka mata minda
yang tadinya lalai.
'Terima kasih Tuhan'

'Apa kau tidak takut
jika nanti kau keseorangan?
Tiada yang meneman
tiada yang disamping'
Pernah
ya, aku dulunya takut
rasa ketinggalan.

Apa yang akan kau peroleh
apabila sang tercinta mendusta
sesudah kau berikan segala
senyuman menawan
kata cinta
ciuman mesra dan
sentuhan?

Apa akan kau peroleh
apabila separuh darimu telah
dibawa pergi
Telah kau hilang lagi dirimu
Tiada lagi yang pertama
kerna segala yang pertama
telah dicuri
telah dibawa pergi

Bukan aku takut
atau bodoh
aku cuma enggan ada
memori itu.
Memori yang kelak
pasti akan kukesali

Harus selalu kau dan aku ingat,
Dia sempurna
tidak pernah gagal dalam kiraanNya
Ikan di lautan luas,
cacing di dalam kegelapan tanah
masih bisa.
Masakan aku yang berdiri di sini
di bumi ini
terlepas dek pandangan

Meski kau coba mengenali
hitam putih manusia itu
tidak akan berjaya kau lihat warnanya
kerna yang dipamerkan hanyalah
yang terindah
hanyalah yang kau liurkan

"Tidak perlu kau baziri 
masa mudamu mengejar
penipuan yang coba kau yakini,
kejujuran yang akan kau sangsi,
kerna ku pasti Dia telah menentukan 
yang terbaik buat mu. 
Yakinlah pada Dia."

Wednesday 30 September 2015

you're my best.

'Sunrise Medan 2015' by dahuq95


















I'm always scared of getting broken
Getting hurt or crushed by someone
By others
And whenever I'm scared or broken
I would always run to you
Cry to you
Complaint and sometimes nag to you.

Around you
It felt real
I was me
I didn't have to neither act
Nor be someone else
You made me be myself
It's never unusual for me to be around u

To cry to you
To share my heart broken love stories
To share about my admired Prince Charming
That is yet no where to be found.

Now that you're not around
I realise how precious you were to me.
How I actually took you for granted
How I only take you in when I was in need
But never had I share with you the times
when I'm delighted, happy or in cloud 9.

In the times when I was insecure
You made me a queen of all beauty
In the times when I had fright
You made me a poet with all confidence
In the times when I was blanked with all the problems
You made me a councillor with all intelligence
In the times when I'm lost
You guide me to Him.

Truely
You are my very best
Love you and will always do.
May all these days we spent be remembered.

Sunday 27 September 2015

D E J A V U


Pernah kau merasa deja vu?
Seakan kau mengulang perkara lalu
Seakan pernah kau merasa pilu itu
Pilu yang menghantui kau setelah kegembiraan
dan kemanisan dusta ini pergi
Kepiluan yang akan menghantuimu

Hidungmu yang tinggi melangit
Bersubangkan kemegahan
Kebanggaanmu meragakan kemewahan
Melambai kebenaran
Menghiasi matamu dengan celak kedusta
Memicakan diri dengan dendangan kekufuran
dan merangkuli kezaliman
yang kau pasti kekhilafannya

Mengapa masih kau menyasar?
Sedang kau tahu akan wujudnya
kesahihan yang menyuluh pasti
Sedang kau tahu perit dan pilu
yang bakal menusukmu
Gobar hati yang meronta menyesali
kezaliman yang kau hiasi
dengan kemanisan dunia

Namun ingatlah,
tiada keindahan yang lebih manis
dari kemanisan nertaubat.
Meski kau pasti kezaliman itu akan menjadi deja vu.
Sungguh tiada yang kau gerunkan selain
dari mati sebelumkau sempat bertaubat.

"Jika kamu bertaubat sehingga taubat itu gugur dan kamu kembali melakukan dosa, 
maka, bersegeralah bertaubat kembali! Katakanlah pada dirimu:
"Moga-moga aku mati sebelum sempat mengulangi dosa kali ini..."
-Imam Al Ghazali-

26 YEARS

"After 4 years, it is painful for me."
She said that with with a smile. 
Her white cheek turned red. 
"But it's thousand time bearable than the 26 years of hers"
Tears fell from her warm cheek.

'Yes' it should be painful. It is.'
I could say no word. 
No word of comfort. 
My hands moved and rubbed her shoulder hoping that I could comfort her.

"But at least she have all of you."
That hit me like a bullet.
'Will my presence make any difference?'
'Could I wipe away all her tears?'
'Brighten her dark night?'
'Put a smile on her face on these very tearful days?'
'And probably lessen her burden?'
All these questions struck me.

Did I do enough for her?




Saturday 15 August 2015

kearah cahaya itu

"Destination" by dahuq95

Sampai kapan harus aku menanti
sesuatu yang jauh
dan makin menjauh
angan angan yang tiada rasionalnya
tidak kelihatan nyatanya pada mata hati
jauh sekali pada mata kasar

Terlalu jauh telah ku pergi
cahaya itu tidak lagi dapat aku lihat
kerna pelarian ini terlalu lama
menjauh dari fitrah jiwa ini

Bukan mauku untuk menjadi pelarian
namun jiwa pemberontak ini
tidak dapat aku hambakan
pemberontakan yang tiada henti itu
terlalu liat

Bila akan ku mula berjalan
kehadapan
kearah rasionalisme
juga taakulan
kenyataan yang semua tahu
kepastian yang menanti 
bukan hanya angan angan musim panas
fatamorgana yang memberi harapan hampa
namun ini adalah 
cinta Dia yang tiada baginya erti kepiluan
kerna yang ada hanya kemanisan 
yang membawa ketenangan jiwa
serta sentuhan yang memberi 
seribu senyuman dikala duka 
tawa tika senangku

Cahaya itu akan tetap di situ 
sungguhpun nanti matahari terbit dari barat
bintang yang datang menerpa
dan dihancur segala gunung serta cakerawala


Kerna Engkau 
hanya Engkau yang kekal
tika semuanya telah tiada